Kamis, 10 November 2011

Jadi penyiar radio haruss....

  1. Belajar pernafasan diafragma, agar punya nafas panjang bisa baca naskah panjang tanpa terengah-engah. Relaksasi lidah sebentar, juga leher sebentar sebelum masuk kokpit.
  2. Belajar artikulasi, desis dimana, ngebleb dimana, sehingga bisa pas pacarannya dengan mikrofon, nggak kedeketen atau kejauhan tergantung kendala desis atau blufingnya di mana.
  3. Perkaya kosa kata sehingga nggak mbosenin, buka tutup acara pake yang itu itu lagi, kalau kaya kosa kata maka kau akan ‘terdengar’ cerdas dan menarik.
  4. Kuasai intonasi yang indah, jangan jatuh pada nada yang sama diakhir kalimatmu (untuk bisa sadar, rekam siaranmu dan simak dengan cermat, undang kritik dari teman dekatmu).
  5. Paham pada ‘tekanan’/stressing di tiap kalimat, mana kata yang perlu mendapat tekanan dan tidak. Itu yang standar, terus kalau mau kroncongan
  6. Kenali lagu/iramanya, dan wajib CINTAI
  7. Kenali juga usia audience, pendengar keroncong ngga semuanya tua tua, yg muda juga banyak, jadi gunakan bahasa yang ‘nyambung’
  8. Tingkatkan persolan touch (PT) dengan menggunakan bahasa hati, maksudnya, bicaralah dengan tulus.
  9. Kalau speechles, ambil sepotong syair lagu yang kau putar untuk berkomentar, nanti pasti akan lancar sendiri deh.
  10. Jangan pernah ‘berkesan meminta’ apapun diudara, agar tetap anggun, jadi kalau harus mengucapkan terima kasih karena sesuatu ‘ jangan sebut bentuk pemberiannya apa’ agar nggak terkesan ‘mau’an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar