- Belajar pernafasan diafragma, agar punya nafas panjang bisa baca naskah panjang tanpa terengah-engah. Relaksasi lidah sebentar, juga leher sebentar sebelum masuk kokpit.
- Belajar artikulasi, desis dimana, ngebleb dimana, sehingga bisa pas pacarannya dengan mikrofon, nggak kedeketen atau kejauhan tergantung kendala desis atau blufingnya di mana.
- Perkaya kosa kata sehingga nggak mbosenin, buka tutup acara pake yang itu itu lagi, kalau kaya kosa kata maka kau akan ‘terdengar’ cerdas dan menarik.
- Kuasai intonasi yang indah, jangan jatuh pada nada yang sama diakhir kalimatmu (untuk bisa sadar, rekam siaranmu dan simak dengan cermat, undang kritik dari teman dekatmu).
- Paham pada ‘tekanan’/stressing di tiap kalimat, mana kata yang perlu mendapat tekanan dan tidak. Itu yang standar, terus kalau mau kroncongan
- Kenali lagu/iramanya, dan wajib CINTAI
- Kenali juga usia audience, pendengar keroncong ngga semuanya tua tua, yg muda juga banyak, jadi gunakan bahasa yang ‘nyambung’
- Tingkatkan persolan touch (PT) dengan menggunakan bahasa hati, maksudnya, bicaralah dengan tulus.
- Kalau speechles, ambil sepotong syair lagu yang kau putar untuk berkomentar, nanti pasti akan lancar sendiri deh.
- Jangan pernah ‘berkesan meminta’ apapun diudara, agar tetap anggun, jadi kalau harus mengucapkan terima kasih karena sesuatu ‘ jangan sebut bentuk pemberiannya apa’ agar nggak terkesan ‘mau’an
Kamis, 10 November 2011
Jadi penyiar radio haruss....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar